PerbesarTukang Bully dalam Tiga Kata (Foto: Istimewa) ADVERTISEMENT Menyambut pekan yang baru harir ini, ranah media sosial telah diramaikan oleh dua video bullying yang viral. Pertama datang dari sudut kampus Universitas Gunadarma, di mana mahasiswa yang berkebutuhan khusus dibully oleh sekumpulan mahasiswa. Tak ada yang tergerak untuk menolong.
Ada pandangan yang keliru soal bullying di tempat kerja. Umumnya, orang berpendapat bahwa bullying berarti perilaku yang dilakukan oleh atasan kepada bawahan. Memang, seseorang dengan kekuasaan seperti atasan punya kesempatan lebih besar untuk melakukan bullying. Akan tetapi, bukan berarti orang-orang yang bukan atasan Anda tidak bisa melakukan tindakan ini. Persaingan atau lingkungan kerja yang tidak sehat dapat memicu seseorang untuk menjadikan diri Anda sasaran bullying, tak peduli apakah ia memiliki jabatan yang sama atau di bawah Anda. Dampak bullying di tempat kerja bagi kesehatan Tak seperti bullying di sekolah, bullying di tempat kerja dilakukan oleh orang dewasa. Orang dewasa semestinya memiliki kemampuan pengendalian emosi dan penalaran yang lebih baik. Jadi, perilaku bullying di kantor biasanya dilakukan secara sengaja dan penuh perhitungan. Dampak bullying yang dialami setiap orang berbeda. Umumnya. korban bullying akan merasa kehilangan kepercayaan diri, depresi, dan bahkan kehilangan motivasi dalam bekerja. Sebuah survei yang dimuat Forbes juga menemukan bahwa 45% orang yang menjadi korban bullying di tempat kerja mengalami berbagai masalah kesehatan. Masalah-masalah kesehatan yang dapat terjadi yakni penyakit jantung, penurunan sistem kekebalan tubuh, munculnya kecemasan, hingga gangguan stres pascatrauma PTSD. Selain itu, perusahaan juga dapat menerima dampak buruk dari bullying di tempat kerja. Anggota tim menjadi tidak nyaman, stres, tidak fokus, bahkan tidak memiliki komitmen kerja yang baik. Karyawan yang menjadi korban bullying di kantor cenderung lebih sering absen. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap kinerja perusahaan tempat orang tersebut bekerja. Banyak orang tidak sadar bahwa mereka sedang menjadi korban perundungan di tempat kerja. Padahal, Anda bisa mengamati berbagai tanda dan gejalanya berikut ini. Diberikan tugas dan pekerjaan yang begitu banyak tanpa alasan yang jelas. Mendapatkan kritik terus-menerus tanpa alasan yang jelas. Sering diteriaki atau dibentak dengan kata-kata kasar. Sering dijadikan bahan lelucon yang tidak jarang sampai menyakitkan hati. Kerap kali diabaikan dan tidak diajak dalam berbagai kegiatan, seperti makan bersama. Beredar gosip tidak menyenangkan yang tersebar di kantor mengenai diri Anda. Dihalang-halangi untuk mendapatkan kenaikan jabatan, bonus, maupun kesempatan berharga lainnya. Cara menghadapi bullying di tempat kerja Untuk melawan bullying di kantor, Anda perlu mengembangkan sikap tegas dan jangan merasa sungkan untuk menolak sesuatu yang mengusik kondisi psikologis Anda. Hal ini bisa dilakukan dengan cara yang pantas dan profesional, yakni dengan menyatakan apa yang Anda rasakan. Anda harus meningkatkan kepercayaan diri dan tidak berlarut-larut memendam perasaan tidak berdaya. Ini tentu akan membuat performa kerja Anda secara keseluruhan tambah parah. Berikut ini beberapa cara yang sebaiknya Anda lakukan untuk menghadapi bullying di kantor. 1. Bicaralah dengan pem-bully Bila hanya ada satu orang yang merundung Anda di tempat kerja, usahakan untuk meluruskan terlebih dahulu masalah dengannya secara empat mata. Beri tahukan kepada orang tersebut bahwa perlakuannya terhadap Anda tidak dapat diterima. Anda dapat meminta saran dalam menyusun kata-kata dan ekspresi wajah dengan orang terdekat, misalnya pasangan, sahabat, atau orangtua. 2. Tetap tenang dan kumpulkan bukti bullying Bukannya mengubah keadaan menjadi lebih baik, membalas perlakuan tukang bully justru akan memperkeruh keadaan. Tenangkan diri Anda saat si perundung berulah kembali. Daripada membalas, sebaiknya Anda mulai kumpulkan saja semua bukti bullying yang dia lakukan, misalnya saat pelaku mengirimkan pesan dengan nada yang mengancam. Cari juga rekan kantor yang bersedia menjadi saksi mata untuk menegaskan tindakan bullying yang Anda alami selama bekerja. 3. Laporkan pada pihak berwenang Kalau kedua cara di atas tidak efektif, bicaralah dengan orang yang berwenang di tempat kerja, misalnya supervisor, manajer, atau staf dari human resource department HRD. Mereka merupakan beberapa pihak yang ideal untuk Anda ajak bicara guna menemukan penyelesaian yang sesuai dengan aturan dalam perusahaan. Jangan lupa untuk membawa bukti-bukti yang bisa dipercaya. Di samping memberikan laporan, Anda juga bisa memberikan masukan untuk mencegah bullying di tempat kerja. Bahkan, Anda bisa membuat laporan resmi dalam kasus yang serius. Berbicara dengan serikat pekerja juga menjadi jalan terakhir bila Anda sudah melakukan langkah-langkah di atas dan tidak mendapatkan solusi. Jika Anda merasa bullying di tempat kerja sudah mengganggu kesehatan mental hingga fisik, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional seperti psikolog. Kesimpulan Bullying di tempat kerja bisa berupa pemberian tugas yang berlebihan, pengabaian dari kegiatan, hingga penghalangan dari kenaikan jabatan atau bonus. Perundungan bisa mengganggu kesehatan fisik dan mental korban, sekaligus membuat kinerja perusahan tempat korban bullying bekerja turun. Tetap tenang saat menghadapi bullying dengan rekan kerja di kantor, lalu beri tahukan atasan atau HRD atas masalah yang Anda alami. Tukangbully menggunakan intimidasi dan penghinaan untuk meremehkan orang lain yang mereka anggap tidak mau atau tidak mampu membela diri. Nasehat yang paling tak nyaman di hati, sering kali adalah yang paling kita perlukan. 2. Sudah saatnya anda melakukan sesuatu. Bahasa indonesia sebenarnya punya padanan kata untuk menggantikan bully dan Bully sebuah tindakan diskriminasi yang sering terjadi baik berupa perkataan maupun perbuatan. Ada pelaku yang sok merasa tak berdosa dan ada korban yang tak berdaya. Ada kalanya tindakan bully hanya dianggap sepele padahal ini bahaya, tergantung pada individu sekuat apa mental dan imannya. Enam pesan dariku untukmu yang pernah membully, dulu inginku katakan semuanya tapi tak pernah Dulu duniaku terasa hampa saat kamu kucilkan salahku? Pertanyaan itu selalu ada dalam pikiran. Di saat kamu menjauhiku, mengatakan hal yang tak ingin kudengar bahkan sesekali tanganmu menamparku. Sakit, luar dan dalam. Waktu seakan berhenti tak mau berjalan, aku merasa kesepian. Menutup mata semoga semua cepat Inginku lawan, namun tak pernah saat sudah tak tahan terus tersakiti. Inginku lawan dan mengatakan aku juga bisa sepertimu. Menindas dan kamu bisa merasakan sakitnya menjadi aku yang terus di-bully. Namun, aku urungkan sungguh diri ini tak punya keberanian untuk melakukan itu. Hanya bisa menangis dan berdoa semoga semua cepat Merana tapi tak ada yang siapa aku menceritakan luka ini? Jika mereka menganggap ini hanyalah luka sepele yang cepat berlalu. Padahal aku sudah tak sanggup. Sakit, menangis, terisak. Merana memikirkan semua ini. Baca Juga 6 Tips Nanda Arsyinta Bangkit dari Keterpurukan Akibat Bullying 4. Menjauhimu adalah pilihan adalah pilihan terbaik yang aku lakukan. Setelah segala cara telah dilakukan. Teman, semoga menjauhimu dapat mengobati luka tentangmu. Tentang sakitnya dihina. Aku hanya seorang yang lemah yang hanya bisa Mengingatmu, aku pura-pura GiorgadzeDi saat merasa sendiri. Mengingat kenangan masa lalu membuatku terdiam. Apalagi kenangan tentangmu menyesakkan dada. Walaupun aku pura-pura bahagia dan menganggap semua baik-baik saja. Tak mudah melupakanmu. Semakin mencoba melupakan tentangmu semakin kuat pula ingatan tentangmu Kata maaf selalu aku adalah hal yang harus aku lakukan, pikirku dulu dan sekarang. Namun, luka yang kamu berikan begitu dalam hingga memaafkanmu begitu sulit. Hati kecilku masih menuntut kata maaf darimu. Merangkul kembali menjadi bagian temanmu dan semua akan baik-baik saja seperti sedia 6 pesan dariku yang pernah kamu bully, dapat dijadikan pelajaran untukku dan untukmu. Baca Juga 5 Alasan Kenapa Korban Bullying Memilih Diam Dibanding Menyuarakannya IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.Bullying is never fun, it's a cruel and terrible thing to do to someone. If you are being bullied, it is not your fault. No one deserves to be bullied, ever." — Raini Rodriguez (Perundungan tidak pernah menyenangkan, itu adalah hal yang kejam dan mengerikan untuk dilakukan seseorang. Jika kamu diintimidasi, itu bukan salahmu.